Jakarta International Expo
19-22 November 2025

Blog - Latest News

You are here:   

Plastik seringkali dipandang sebelah mata oleh sebagian banyak orang, padahal dengan pemanfaatan yang bijak, bahan ini mampu mendorong keberlanjutan di masa depan. Dalam dekade terakhir, pemanfaatan plastik telah meluas ke sektor perindustrian berkat fleksibilitas, daya tahan, dan efisiensi biayanya. Salah satu inovasi terbesar penggunaannya adalah teknologi 3D printing, di mana plastik menjadi material utama untuk menciptakan objek nyata dari desain digital.

Teknologi 3D printing ini memungkinkan pembuatan objek kompleks dan detail yang sulit dihasilkan dari metode produksi konvensional. Awalnya, teknologi ini hanya digunakan untuk pembuatan prototipe, tetapi kini telah berkembang pesat dan dimanfaatkan di berbagai sektor, seperti industri medis, otomotif, arsitektur, dan sektor lainnya.

Peran Plastik Dalam Revolusi 3D Printing

Teknologi 3D printing sering dikenal sebagai manufaktur aditif, bekerja dengan menumpuk lapisan material secara berulang hingga membentuk objek tiga dimensi. Proses ini membutuhkan waktu mulai dari 30 menit hingga 48 jam, tergantung pada  ukuran dan kompleksitas desain. 

Teknologi 3D printing pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Jepang, Hideo Kadama pada tahun 1981. Ia mengembangkan sistem pembuatan prototipe cepat, menggunakan sinar UV. Inovasinya  menjadi cikal bakal perkembangan teknologi  SLA (Stereolithography) modern. Kemudian, insinyur Amerika Charles Hull, melanjutkan penelitian tersebut dengan mengembangkan format file STL (Standard Triangle Language), yang memungkinkan komputer membaca desain digital untuk menghasilkan suatu produk, menjadikannya standar dalam teknologi 3D printing saat ini. 


Plastik menjadi bahan utama pada dalam teknologi ini karena efisiensinya, kemudahan penggunaan, dan fleksibilitasnya. Dengan plastik, proses produksi menjadi lebih sederhana dan hemat sumber daya. Bahan plastik yang sering digunakan antara lain PLA (Polylactic Acid), Polypropylene (PP), ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), TPU (Thermoplastic Polyurethane), PVA (Polyvinyl Alcohol), dan PP (Polypropylene).

Pemanfaatan Plastik 3D Printing Dalam Sektor Industri 

Dengan kemampuannya menghasilkan objek fisik berkualitas tinggi, teknologi ini membuka peluang baru untuk inovasi di berbagai industri: 

  1. Industri Medis 
  • Cetakan protestik: Proses cetakan prostetik dengan plastik 3D printing memungkinkan penyesuaian yang sesuai dengan kebutuhan individu. Pemindaian data 3D memberikan kenyamanan dan efisiensi biaya 
  • Model bedah: Model anatomi membantu dokter berlatih secara berulang untuk meningkatkan keterampilan  dan keberhasilan operasi
  • Kemajuan medis: Di masa depan, plastik 3D printing memperluas akan digunakan untuk memproduksi perangkat pengiriman obat, pembuatan jaringan dan organ untuk pengobatan generatif, serta panduan bedah dan implan  
  1. Industri Otomotif: 
  • Prototipe: Industri otomotif menggunakan plastik 3D printing untuk membuat model kendaraan dengan cepat dan biaya yang rendah 
  • Mencetak suku cadang: Pembuatan suku cadang plastik 3D printing seringkali unggul dibandingkan suku cadang asli, terutama pada modifikasi tertentu 
  1. Industri Arsitektur: 
  • Maket bangunan: Teknologi ini membuat model bangunan yang detail dan realistis sehingga memberikan gambaran yang jelas kepada klien 
  • Komponen unik bangunan: Komponen interior dan eksterior dapat dicetak sesuai preferensi, menciptakan solusi arsitektur yang unik

Keunggulan Material Plastik untuk inovasi 3D Printing 

Pada tahun 2026, pasar global plastik 3D printing diperkirakan akan meningkat pesat mencapai $51,77 miliar, dengan jumlah pengguna hingga 200 juta. Peningkatan ini, didorong oleh tingginya permintaan akan plastic injection moulding di berbagai sektor industri. Plastik memberikan berbagai keunggulan, diantaranya: 

  1. Biaya Terjangkau

Plastik lebih murah dibandingkan dengan material lain seperti logam atau keramik, menjadikannya pilihan ekonomis untuk berbagai industri. 

  1. Fleksibilitas Desain

Proses pencetakan yang cepat, memungkinkan produksi massal dalam waktu singkat 

  1. Produksi Cepat

Waktu produksi yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk menjadi jauh lebih singkat, sehingga memungkinkan pembuatan produk yang lebih besar 

  1. Ringan dan Tahan Lama 

Plastik memiliki berat yang ringan tetapi kuat, cocok untuk produk yang tahan lama dan tidak mudah rusak.

Plastik memainkan peran penting dalam perkembangan teknologi 3D Printing di berbagai sektor industri. Material ini membuka peluang tanpa batas untuk menjawab tantangan masa depan industri yang berkelanjutan. Kunjungi situs Plastics and Rubber Indonesia untuk mendapatkan wawasan terbaru seputar pemanfaatan plastik dan teknologi modern lainnya. Maksimalkan potensinya sebagai solusi inovatif masa depan yang lebih maju. 

Referensi

3D printing and the circular economy. (t.t.). Ultimaker. https://ultimaker.com/learn/3d-printing-and-the-circular-economy/

Mamo, H. B., Adamiak, M., & Kunwar, A. (2023). 3D printed biomedical devices and their applications: A review on state-of-the-art technologies, existing challenges, and future perspectives. Dalam Journal of the Mechanical Behavior of Biomedical Materials (Vol. 143). Elsevier Ltd. https://doi.org/10.1016/j.jmbbm.2023.105930 

Oussai, A., Bártfai, Z., & Kátai, L. (2021). Development of 3d printing raw materials from plastic waste. A case study on recycled polyethylene terephthalate. Applied Sciences (Switzerland), 11(16). https://doi.org/10.3390/app11167338 

Role of 3D Printing in Plastic Manufacturing. (t.t.). Vem Tooling. https://www.vem-tooling.com/3d-printing-in-manufacturing/