Liputan6(dot)com, Jakarta – Sebagai wadah bagi seluruh pemangku kepentingan soal karet alam nasional, Sustainable Natural Rubber Platform of Indonesia (SNARPI) berupaya untuk menggalang kesatuan dan aksi bersama dalam rangka memajukan perkaretan Indonesia menuju ke sistem pengelolaan.
Selain itu juga demi pengembangan yang berkelanjutan, khususnya untuk mengangkat harkat dan kesejahteraan masyarakat petani, dan sekaligus merespon tuntutan keberlanjutan dari pasar konsumen karet dunia.
Setelah keberadaan SNARPI diumumkan saat soft launching pada 30 April 2021 yang lalu oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, selanjutnya konsepsi platform disusun, dikembangkan, dan disempurnakan dengan keterlibatan aktif multi-stakeholders dalam perkaretan alam nasional. Pengembangan platform ini sendiri diinisiasi oleh tiga lembaga yakni GAPKINDO, Rainforest Aliance, dan SNV Indonesia.
Melalui beberapa seri Focus Group Discussion yang ditindaklanjuti dengan beberapa acara diskusi tingkat kelompok kerja secara intensif, lahirlah sebuah Pedoman Umum SNARPI. Pedoman Umum tersebut diluncurkan bersamaan dengan acara Grand Launching SNARPI pada 30 Maret 2022.
“Saya berharap agar SNARPI dapat menjadi referensi utama untuk isu-isu terkait karet alam nasional keberlanjutan dan menjadi pintu utama untuk kerjasama dengan organisasi internasional terkait keberlanjutan karet alam di tingkat global,” ujar Deputi Menteri Bidang Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud pada acara Grand Launching SNARPI tersebut.
Pedoman Umum SNARPI berisikan prinsip beserta kriteria bagi apa yang disepakati sebagai wujud karet alam yang berkelanjutan di Indonesia, dan merupakan landasan untuk penyusunan panduan sektoral.
Prinsip-prinsip tersebut mencakup berbagai isu yakni kesejahteraan petani, praktek pertanian dan pengolahan yang baik, lingkungan, pengelolaan sumberdaya alam, keragaman hayati, dan ekosistem, hak asasi manusia dan masyarakat adat, kesehatan dan keselamatan karyawan dan konsumen, kolaborasi dan kemitraan rantai pasok yang berkeadilan dan bertanggungjawab, serta sistem dan prosedur perwujudan prinsip platform.
Selain itu, SNARPI akan dikembangkan menjadi sebuah kelembagaan formal yang diharapkan mengawal implementasi prinsip-prinsip dalam Pedoman Utama.
Hal yang penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk aktif berpartisipasi dan mendukung penuh agenda SNARPI demi keberlangsungan industri karet nasional yang berkelanjutan.
Turut hadir pada acara grand launching tersebut antara lain Project Director Widyantoko Sumarlin, Direktur Jenderal Perkebunan Ali Jamil, Kementerian Pertanian RI, serta beberapa lembaga yang memberikan perhatian besar dalam isu pengembangan karet yang berkelanjutan, yakni PT Hong Tong, PT Socfin Indonesia, World Wide Fund (WWF) dan UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar) Nasional.