Jakarta – Merek minuman bersoda, Sprite, bakal pensiunkan penggunaan botol plastik hijau setelah lebih dari 60 tahun digunakan. Rencana itu akan dilakukan mulai 1 Agustus 2022.
Coca-Cola, sebagai perusahaan pengelola Sprite mengumumkan, nantinya kemasan Sprite akan diubah menjadi plastik bening. Adapun rencana mengubah kemasan dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Untuk diketahui, plastik Sprite warna hijau saat ini mengandung polietilena tereftalat hijau (PET), aditif yang tidak dapat didaur ulang menjadi botol baru.
“Menghilangkan warna dari botol meningkatkan kualitas bahan daur ulang,” CEO R3CYCLE, Julian Ochoa. R3CYCLE adalah kelompok plastik yang membantu Coca-Cola meningkatkan daur ulangnya, dikutip dari CNN, Kamis (28/7/2022).
Makanya, kemasan plastik hijau saat ini diganti untuk sebagai inisiatif utama bagi perusahaan untuk mengurangi limbah plastik.
“Saat didaur ulang, botol PET Sprite bening dapat dibuat ulang menjadi botol, membantu mendorong ekonomi sirkular untuk plastik,” tambahnya.
Tidak hanya itu, logo dan desain dari kemasan juga akan berubah pada botol Sprite yang bertujuan untuk memberikan tampilan baru di seluruh dunia.
“Tampilan baru yang lebih konsisten di seluruh dunia. Rona hijau yang terkenal akan tetap digunakan pada label Sprite,” jelas keterangan perusahaan.
Minuman lain yang menggunakan botol hijau produksi Coke, termasuk Fresca, Seagram’s dan Mello Yello, juga akan diganti dengan wadah bening dalam beberapa bulan mendatang.
Upaya untuk mengurangi limbah plastik karena selama ini raksasa minuman itu sering dikritik karena besar berkontribusi terhadap sampah plastik yang merusak lingkungan.
Pada tahun 2020, perusahaan ini dinobatkan sebagai pencemar plastik No. 1 di dunia oleh perusahaan lingkungan Break Free From Plastic. Logo dan mereknya ditemukan pada 13.834 keping plastik bekas di 51 negara, seringkali di ruang publik seperti taman dan pantai.
Oleh: Aulia Damayanti – detikFinance