Jakarta International Expo
19-22 November 2025

Blog - Latest News

You are here:   
ILUSTRASI. Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

KONTAN.CO.ID – JAKARTA.  Pemerintah melalui Kementerian Keuangan kembali mengusulkan rencana pengenaan cukai plastik.

Mengutip riset Henan Putihrai Sekuritas, Badan Anggaran (Banggar) DPR merekomendasikan ke pemerintah untuk menerapkan cukai terhadap produk plastik, cukai alat makan dan minum sekali pakai, serta cukai minuman berpemanis dalam kemasan.

Tujuannya, demi meningkatkan penerimaan negara, sehingga semakin realistis dalam usaha menekan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tahun 2022-2023.

Penerapan cukai diperlukan mengingat sampah kemasan dan wadah plastik berkontribusi hingga 15% dari total sampah nasional. Ini tidak terlepas dari rendahnya kepedulian masyarakat pada sampah plastik yang mencemari lingkungan.

Apabila diterapkan, cukai plastik ini diperkirakan akan berimbas pada penggunaan kantong kertas.

Berlandaskan sentimen tersebut, Analis Henan Putihrai Sekuritas Mayang Anggita mencermati pergerakan setiap saham-saham kertas seperti SPMA, ALDO, INKP, TKIM, dan SMKL.

SPMA terlihat melemah ditandai dengan RSI Negative Divergence dan indikator volume yang cenderung melemah. Ia menyarankan buy on weakness SPMA di sekitar MA10 di 800 sampai dengan lower channel 765. Adapun resistance terdekat berada pada resistance previous high 865 extended to upper channel 900.

Adapun untuk ALDO, pergerakannya tampak menguat setelah menghadapi support MA10 dan MA20 di Rp 1.100 diiringi volume menguat. ALDO berpotensi lanjut naik menuju target terdekat yaitu resistance previous high sampai dengan upper channel di Rp 1.230-Rp 1.270. Destinasi selanjutnya adalah harmonic resistance di kisaran Rp 1.370-Rp 1.400. Ia menyarankan hold atau speculative buy terhadap saham tersebut.

Sementara INKP, tampak berusaha bertahan di atas MA10 di Rp 8.260 sampai dengan upper channel di sekitar Rp 8.150. INKP masih dalam posisi aman selama berada di atas level ini. Tugas utama INKP adalah menghadapi resistance previous high Rp 8.600 sehingga terbuka peluang menuju target dari parallel channel di seputaran Rp 9.200-Rp 9.400. Disarankan set your trailing stop, apabila INKP melemah di bawah MA10.

Untuk TKIM, sahamnya berusaha bertahan di atas MA50 di Rp 7.834. Speculative buy di sekitar level ini, TKIM diharapkan mampu melanjutkan perjalanan ke utara menuju target dari pola parallel channel di sekitar Rp 8.500, disusul target selanjutnya adalah resistance previous high di angka bulat Rp 9.000. Investor disarankan speculative buy.

Adapun SMKL diharapkan mampu rebound menembus MA10 dan MA20 di seputaran Rp 515-Rp 530. Target berada pada resistance psikologis Rp 600 sampai dengan titik previous high Rp 620. Disarankan buy on weakness SMKL di sekitar horizontal support Rp 470 sampai dengan lower channel Rp 450.

Di antara lima saham itu, saham TKIM, INKP, dan SMKL dinilai paling menarik karena memiliki potential upside yang besar. Walau behgitu, Mayang tetap menyarankan investor untuk tetap menyesuiakan dengan risk profil masing-masing pemegang saham.

“Disiplin dalam penerapan money management supaya tercipta portofolio yang optimal,” imbuhnya kepada Kontan.co.id, Jumat (14/1).

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana secara teknikal melihat, di antara saham-saham kertas yang ada, dua saham memiliki kecenderungan yang menarik ke depan. Dua saham itu adalah TKIM dan INKP.

Secara teknikal,  kedua emiten tersebut masih berpeluang menguat, dengan masing-masing target INKP Rp 9.250-Rp 9.750 dan TKIM Rp 8.500-Rp 9.000.

“Hal ini pun masih relatif inline dengan pergerakan indikator MACD dan Stochasticnya yang masih menunjukkan tanda-tanda penguatan ke depannya,” jelas Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (13/1).

Ia pun merekomendasikan buy dua saham tersebut.